Roselle Nganjuk

Sumber Informasi Teknologi Pertanian

Bertanam secara Hidroponik

Hidroponik adalah suatu cara bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, tetapi dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lainnya sebagai pengganti media tanah.

Budidayanya bisa dilakukan secara kecil-kecilan di rumah sebagai hobi ataupun secara besar-besaran dengan tujuan komersial.

Beberapa kelebihan tanaman dengan cara ini antara lain:

· Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah.

· Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah.

· Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan perkembangan pertumbuhannya.

· Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan setiap hari sebab media larutan mineral yang digunakan selalu tertampung di dalam wadah. Penggunakan air hanya 5% dari tanaman biasa.

· Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama.

· Lebih hemat tenaga kerja karena tidak perlu menyiram setiap hari, hemat lahan karena tidak membutuhkan lahan yang banyak, hemat tempat karena media tanaman bisa dibuat secara bertingkat.

· Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman lebih terjaga.

· Bisa menghemat pemakaian pupuk, karena sedikit sekali pupuk yang terbuang sia-sia karena menguap maupun meresap ke lapisan tanah yang tidak terjangkau akar tanaman.

· Lingkungan kerja lebih bersih.

· Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, ulat dan cacing nematod yang banyak terdapat dalam tanah.

· Dapat dilaksanakan di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu.

· Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim

Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran seperti, brokoli, sawi, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkan strowbery, dll. Tanaman sejenis ini sering menjadi pilihan utama kaum vegan/vegetarian yang sangat memperhatikan kesehatan dari tanaman.

Terdapat dua teknik utama dalam bercocok tanam secara hidroponik. Yang pertama menggunakan larutan dan satunya menggunakan media. Metode yang menggunakan larutan tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar, hanya cukup dengan larutan mineral bernutrisi. Teknik larutan yang umum dipakai adalah teknik larutan statis dan teknik larutan alir. Sedangkan untuk teknik media adalah tergantung dari jenis media yang dipergunakan, bisa berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lainnya sebagai pengganti media tanah.

Teknis larutan statis

Dalam teknik ini, tanaman disemai pada tempat tertentu bisa berupa ember plastik, baskom, bak semen, atau tangki. Larutan biasanya dialirkan secara pelan-pelan atau tidak perlu dialirkan. Jika tidak dialirkan, maka ketinggian larutan dijaga serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di atas larutan, dan dengan demikian tanaman akan cukup memperoleh oksigen. Terdapat lubang untuk setiap tanaman. Tempat bak bisa disesuaikan dengan pertumbuhan tanaman. Bak yang tembus pandang bisa ditutup dengan aluminium foil, kertas pembungkus makanan, plastik hitam atau bahan lainnya untuk menghindari cahaya sehingga dapat menghindari tumbuhnya lumur di dalam bak. Untuk menghasilkan gelembung oksigen dalam larutan, bisa menggunakan pompa akuarium. Larutan bisa diganti secara teratur, misalnya setiap minggu, atau apabila larutan turun di bawah ketinggian tertentu bisa diisi kembali dengan air atau larutan bernurtrisi yang baru. Perlu diingat, bahwa kurang oksigen bagi tanaman dapat menyebabkan atar tanaman menjadi busuk dan akhirnya tanaman mati.

Teknik larutan alir

Ini adalah cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan mengalirkan terus menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman. Teknik ini lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan bernutrisi dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk ribuan tanaman. Teknik Larutan Alir ini menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat, dan tanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran parit tersebut dialirkan air mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipis yang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yang sangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan lapisan nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.

Teknik agegat media

Teknik ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam, batu bata, dan media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu sebelum dipergunakan untuk mencegah adanya bakteri di media. Pemberian nutrisi dilakukan dengan teknik mengairi media tersebut dengan pipa dari air larutan bernutrisi yang ditampung dalam tangki atau tong besar.

Mei 6, 2010 Posted by | Umum | Tinggalkan komentar

Lengkeng diamond river

Karena memang asli lengkeng dataran rendah maka diamond river mudah berbuah di Indonesia. Sifat unggul diamond river terletak pada sosok tanamannya . Percabangan banyak dan produktivitas tinggi. Ia juga berbuah sepanjang tahun. Verietas ini berdaun hijau cerah, panjang 10 cm, lebar 3-4 cm dan tepinya bergelombang. Cabang mudah terbelah. Tajuknya kompak dan sosoknya cenderung melebar ke samping daripada ke atas. Sangat cocok dijadikan tanaman peneduh. Pertumbuhan Diamond River sangat cepat setelah berumur 1 tahun. Daging buahnya agak tipis, berbiji kecil, beraroma dan berair saat dikupas. Lengkeng jenis ini bisa berbuah pada umur 8-12 bulan untuk lengkeng vegetatif, dan 2 – 3 tahun untuk lengkeng generatif. Diamond rever termasuk jenis yang mudah berbuah, walaupun tanpa perlakuan khusus dan sangat produktif ( tanaman berusia 3 tahun dapat berbuah 80-100 kg permusim panen )

Konon kabarnya Lengkeng ini berasal dari negeri gajah putih ( Thailand ). Akan tetapi di Indonesia lengkeng ini bisa berbuah lebat, rasanya manis.

Cara Tanam dan Perawatan

Penyiapan lahan

  • Teknik penanaman dengan bedengan, bisa mengatasi beceknya buah.
  • Di dalam bedengan tersebut dibuat lubang 60 x 60 x 60 cm s/d 80 x 80 x 80 cm. Lubang diangin-anginkan selama 1 minggu ( bila drainase baik ) dan apabila drainase kurang baik 2-3 minggu.
  • Disiapkan media yang terdiri dari tanah gembur; pupuk kandang yang cukup masak dan pasir dengan perbandingan 1: 1 : 1

Penanaman

  • Bibit ditanam dalam pot terlebih dahulu sampai dengan umur 1 tahun baru kemudian dipindah ke lapangan. Cara pananaman bibit sebelum di lapangan, polybag bibit digores dengan silet tajam, keluarkan bibit dan tanahmya,
  • Isilah pot dengan media yang telah diapkan sama dengan media di lapangan, kurang lebih 2/3 dari tinggi pot. Letakkan bibit di atas media tersebut, kemudian timbun dengan media sampai hampir setinggi pot ( jangan terlalu penuh ). Perhatikan agar sambungan bibit tidak tertutup tanah.
  • Setelah berumur kurang lebih satu tahun, pindahkan tanaman tersebut ke lapangan, yaitu pada lobang-lobang tanam yang telah disiapkan.
  • Lobang tanam diisi media sampai rata dengan permukaan tanah, kemudian dibuat lobang sebesar pot.
  • Letakkan pot yang berisi tanaman lengkeng pada lobang tanam tersebut, kemudian pecahkan pot agar akar tanaman dapat berkembang leluasa.
  • Timbun dengan media sampai terjadi gundukan setinggi kurang lebih 25 cm dari permukaan tanah.

Pemupukan

  • Pemupukan tepat waktu dan tepat unsur hara bisa mengatasi beceknya buah
  • Setiap 2 bulan sekali tanaman dipupuk dengan 2 kg pupuk kandang
    Setiap minggu diberikan pupuk daun dengan dosis 5 g/L, bersamaan dengan pupuk daun berikan pula insektisida dan fungisida 1-2 ml/L atau sesuai dosis yang tertera dalam kemasan
  • Untuk pupuk daun digunakan CHAMPION yang berbeda antara fase pertumbuhan vegetatif dan generatif. Untuk pertumbuhan vegetatif NPK berimbang, sedangkan untuk pertumbuhan generatif P dan K tinggi.
  • Pada umur 1-1,5 tahun dipupuk Instant Blue.
  • Instant red digunakan pada tahap pembungaan
  • Diamond river sangat sensitif terhadap overdosis pupuk.

Pengairan

  • Tanaman disiram 2 hari sekali
  • Pengeringan selama 2 minggu dapat menyebabkan pembungaan pada tahap dewasa.

Pemangkasan

  • Banyak atau sedikitnya buah bergantung pada jumlah percabangan.
  • Percabangan yang optimal dapat dibentuk melalui pemangkasan tanaman.
  • Pemangkasan pertama dilakukan 2 bulan setelah bibit ditanam
  • Pemangkasan mengikuti pola 1, 3, 9, 27 dst.
  • Tanda tanaman siap dipangkas yaitu batang berwarna kecoklatan
  • Batang dipangkas 5-10 cm dari ujung pucuk, 2 cm di atas ruas batang terdekat
  • Tinggi tanaman dipertahankan 2,5-3 M untuk memudahkan perawatan dan pemanenan
  • Tunas air dibuang, karena tanaman yang rimbun menyebabkan tingginya kelembaban sehingga mengundang hama.

Pembungaan

  • Diamond river mudah berbuah tanpa perlakuan khusus
  • Pada tanaman muda, jika tidak mengganggu perkembangan vegetatif tanaman, bunga yang muncul dipelihara. Namun jika sebaliknya bunga digugurkan saja
  • Agar bunga muncul serempak, 2 minggu setelah pemupukan terakhir semprotkan Nutrifarm atau Novelgro ke seluruh tajuk ( 1/4 cc / L ) sebagai perekat gunakan APSA. Saat buah seukuran pentol korek, semprotkan pupuk daun.

Pemasangan Penyangga

  • Cabang lengkeng sangat mudah patah sehingga harus dibuatkan penyangga. Penyangga dibuat pada saat tanaman berumur setahun, dan diperbaiki pada umur 2 tahun.
  • Untuk tanaman berumur 1 tahun, dipasang 4 tonggak setinggi 2 m di sekeliling tanaman dengan jarak 80-100 cm dari batang. Pasang galang pada tonggak sebanyak 2 susun
  • Penyangga permanen dibuat pada umur 2 – 2,5 tahun : tinggi 4-5 m sebanyak 6-9 tonggak. Pasang galang 3 susun pada ketinggian 60, 90, 120 cm.

Untuk menghindari hama lengkeng yaitu kutu putih, tutup buah dengan keranjang anyaman bambu. Untuk menghilangkan kutu, semprot dengan insektisida atau sikat daun yang terkena kutu dengan sikat gigi. Bila daun yang terkena cukup banyak, rontokkan daun agar segera tumbuh daun baru.

Maret 31, 2010 Posted by | Buah-Buahan | 3 Komentar

Lengkeng Pingpong ( Dimocarpus Longan )

Ada beberapa jenis lengkeng yang sekarang lagi ngetren, antara lain :

  1. Lengkeng Pimpong ( besar-besar buahnya, manis dan sedikit berair )
  2. Lengkeng Diamond River (manis, sedikit berair, lebih kecil dari pimpong, harum )
  3. Lengkeng Itoh ( manis sekali, kering, lebih kecil dari Diamong river )
  4. Lengkeng Durian ( beraroma durian, lebih kecil dari Diamond river, langka )

Lengkeng pingpong aslinya dari daerah sekitar delta sungai Mekong dan Vietnam bagian tenggara, dikenal dengan nama Xuongcomvang. Dapat dibudidayakan di dataran rendah, beda dengan lengkeng lokal yang harus di dataran tinggi.

Keunggulan lain dari lengkeng jenis ini adalah bisa panen ( panen besar ) tiga kali dalam setahun, sedangkan sub-pembuahan bisa terjadi sepanjang tahun asalkan nutrisi untuk tanaman ini cukup. Jadi selama setahun penuh dapat menikmati buah lengkeng pingpong.

Besar buahnya empat kali lipat lengkeng local, juga lebih besar daripada Diamond River, hampir sebesar bola pingpong. Bijinya juga lebih besar, tapi daging buahnya tebal, kulit tipis, sedikit berair. Aroma wangi dari Lengkeng ini sangat khas, juga lebih wangi daripada lengkeng lokal ataupun lengkeng yang sering kita jumpai di supermarket yang sering kita sebut lengkeng bangkok dan manisnya tidak kepalang tanggung Buah ini juga masih jarang dijumpai di pasar, sebab, memang belum banyak petani kita yang membudidayakan. Lengkeng pingpong merupakan tanaman tropic yang tumbuh subur di tanah berketinggian 500 meter di atas permukaan laut, jadi termasuk lengkeng dataran rendah. Tanaman ini tahan udara panas, akarnya tidak merusak, dapat ditanam di lahan sempit bahkan dalam pot.

Dahannya cenderung memanjang, lentur dan menjulur ke segala arah. Daun berwarna hijau tua dan berukuran kecil menggulung ke belakang ( agak keriting ). Lengkeng vegetatif bisa berbuah pada umur 8-12 bulan dan Lengkeng generatif berbuah saat berumur 2-3 tahun. Sayangnya jenis ini kurang produktif dibanding Diamond rever, mungkin tipe percabangan yang tidak serimbun Diamond rever. Karena daunnya tidak mudah gugur, lengkeng pingpong ini juga cocok sebagai tanaman rindang di halaman depan.

Penanaman

Tanaman ini bisa dibudidayakan dari biji, cangkok maupun bibit okulasi.

Untuk menanam lengkeng Pingpong, pertama-tama masukkan bibit ke pot atau lubang di tanah. Ukurannya harus sesuai besaran tanaman. Untuk bibit ukuran besar siapkan lubang 0,75m x 0,75m x 0,75m sedang untuk bibit yang kecil siapkan lubang ukuran 0,5m x 0,5m x 0,5m dengan media campuran 1:1:1 masing-masing untuk tanah : pasir atau sekam : pupuk kandang ( sebaiknya gunakan pupuk kandang dari kotoran kambing, karena punya kadar phosphate lebih besar daripada kotoran sapi ). Campuran media dibiarkan dalam lubang selama seminggu, kemudian digunakan untuk menanam ( hal ini supaya mikroba dari pupuk kandang dapat menyebar dengan baik kecampuran media sehingga media lebih gembur dan juga memberikan waktu adaptasi bagi bibit yang akan ditanam terhadap kondisi lingkungan sekitar ).

Pada saat penanaman sobek bagian bawah dari karung atau polybag, jangan dari bagian pinggir wadah supaya media dan akar tidak goyang.

Pemeliharaan

Perawatan lengkeng tidak rumit, selama suplai makanan dari kompos tetap terjaga.

Pemeliharaan penting adalah pemangkasan cabang yang tidak produktif dan ranting-ranting yang menutup kanopi. Dengan demikian, sinar matahari dapat masuk merata ke seluruh bagian cabang. Tumbuhan parasit ( benalu ) harus cepat dibuang. Tanaman lengkeng termasuk mudah tumbuh, tetapi sukar berbunga. Oleh karena itu, diperlukan stimulasi pembungaan dengan jalan mengikat kencang batang yang berada satu meter di atas permukaan tanah. Batang dililit melingkar sebanyak 2-3 kali dengan kawat baja. Tanaman mulai berbunga pada umur 4-6 tahun. Biasanya tanaman ini berbunga pada bulan Juli-oktober. Buah matang lima bulan setelah bunga mekar.

Dalam setahun, sebaiknya beri tiga kali pupuk. Saat kemarau, setidaknya disiram air dua hari sekali.

Penyiraman dan penyemprotan pupuk dilakukan pada malam hari atau pagi hari sebelum matahari terbit, hal ini lebih efektif karena pada saat itulah stomata pada daun terbuka.

Hama yang biasa menyerang tanaman lengkeng adalah serangga pengisap buah (Tessaratoma javanica). Kelelawar merupakan binatang hama yang sering merusak buah yang matang. Penyakit yang sering menyerang saat musim hujan adalah mildu seperti yang menyerang tanaman rambutan. Untuk mencegah serangan kelelawar, pentil buah dibrongsong dengan brongsong yang dibuat khusus.

Panen dan Pasca Panen

Apabila perawatannya baik ( sering dipupuk, disiram dan didangir ) biasanya tanaman dari cangkok atau okulasi akan mulai berbunga dan berbuah pada umur 8-12 bulan. sedangkan yang dari biji bisa mulai berbuah pada umur 21-24 bulan. Pada usia dua-tiga tahun mampu menghasilkan, ini karena jenis semua lengkeng memang tidak mengenal musim.

Musim panen lengkeng di bulan Januari-Februari dengan produksi 300–600 kg per pohon. Lengkeng termasuk buah non-klimakterik sehingga harus dipanen matang di pohon karena tidak dapat diperam. Pemanenan dilakukan dengan alat yang dapat memotong tangkai rangkaian buah. Alat panen berupa gunting bertangkai panjang yang tangkainya dapat diatur dari bawah. Tanda-tanda buah matang adalah warna kulit buah menjadi kecokelatan gelap, licin, dan mengeluarkan aroma. Rasanya manis harum, sedangkan buah yang belum matang rasanya belum manis.

Maret 25, 2010 Posted by | Uncategorized | 1 Komentar

Cara penggunaan Tumbuhan Sarang Semut

Cara penggunan Sarang Semut adalah sebagai berikut :

  1. Sarang semut yang sudah disediakan berupa bubuk. Tuangkan satu sendok makan penuh (sekitar 10 g) bubuk tersebut ke dalam panci yang terbuat dari stainless steel (jangan menggunakan panci aluminium, bisa bocor) berisi kurang lebih 500 ml air (2 gelas), masak bubuk tersebut sampai mendidih, api dikecilkan sambil diaduk sesekali selama sekitar 15 menit (2 gelas air menjadi 1 gelas), Dinginkan hasil rebusan tersebut, Saring air hasil rebusan tersebut dan air hasil rebusan tersebut siap diminum. Secara umum, anak-anak usia di bawah 10 tahun diberi minum setengah takaran dewasa dengan dosis penggunaannya adalah: a). untuk penyembuhan: minumlah air hasil rebusan tersebut secara teratur 2-3 kali sehari hingga sembuh dan setiap takaran obat hanya untuk satu kali pemakaian; b). untuk pencegahan: dapat diminum secara teratur 1-2 kali seminggu agar tetap sehat dan bugar.
  2. Potong kecil-kecil “umbi” Sarang Semut yang sudah cukup tua. Setelah dipotong tipis dan kecil, jemur hingga kering atau bisa dimasukkan kedalam oven. Dari potongan kering ini direbus sekitar 15-20 menit untuk mengekstrak kandungan didalamnya. Setelah itu air rebusan bisa diminum langsung atau diberikan bahan tambahan untuk mengurangi rasa yang agak pahit. Ekstrak Sarang Semut bisa diminum setiap hari baik sebagai obat maupun pencegahan. Selain dalam bentuk potongan, Sarang Semut juga bisa di kemas dalam bentuk serbuk dengan cara menumbuk potongan yang sudah kering. Dosisnya untuk satu sendok makan direbus dengan dua gelas air (400cc) sampai tinggal satu gelas air rebusan. Buang ampasnya dan minum hanya air rebusan saja
  3. Untuk sediaan dalam bentuk kapsul (@500 mg), dosis pengobatan untuk setiap penyakit pada umumnya 1-2 kapsul sekali minum, 3x sehari, untuk meningkatkan ASI 2 x 1 kapsul sehari dan untuk stamina, 2 x 1 kapsul sehari.
  4. Rebus Sarang Semut yang masih segar sebanyak kurang lebih 200gram dengan 3 liter air sampai mendidih kemudian disaring lalu diminum secara rutin selama sebulan, warna dan rasa sama dengan teh. Dapat direbus berulang – ulang kira-kira 3 kali sampai airnya menjadi putih/tidak ada sarinya lagi. Untuk pencegahan minum 3 gelas sehari (3×1), Untuk penyembuhan minum 6 gelas sehari (6×1)
  5. Rebus 3-4 potong Sarang Semut dengan 3 gelas air selama 15 menit, kemudian saring dan minum 2 x kali sehari (pagi dan malam) selama paling tidak sebulan dan bisa direbus ulang sampai airnya bening kemudian diganti dengan yang baru lagi.
  6. Rebus 1 sendok makan bubuk sarang semut dalam 2 gelas hingga mendidih dan tersisa 1 gelas. Untuk pencegahan minum 3 gelas sehari (3×1), Untuk penyembuhan minum 6 gelas sehari (6×1)
  7. Rebus 50 Gram Sarang Semut segar dalam 2 liter air sampai mendidih, lalu saring, Diminum rutin 1 bulan 1 kali sehari.
  8. Cuci bersih kemudian rebus Sarang Semut sebanyak kurang lebih 100 gram dengan 1,5 liter air selama 10-15 menit. kemudian disaring lalu diminum secara rutin, warna dan rasa sama dengan teh. Dapat direbus berulang – ulang kurang lebih 6 kali sampai airnya menjadi putih & tidak ada sarinya lagi. Untuk pencegahan minum 3 gelas sehari (3×1), Untuk penyembuhan minum 6 gelas sehari (6×1).

Februari 26, 2010 Posted by | Tanaman Obat | Tinggalkan komentar

Tumbuhan Sarang Semut

Tumbuhan Sarang Semut (myrmecodia jack) banyak tumbuh di Malaysia, Filipina, Kamboja, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Papua, Papua Nugini, Cape York sampai ke Kepulauan Solomon. Di Papua populasi Sarang Semut sangat banyak karena daerahnya sebagian besar dataran tinggi, tempat yang sangat cocok tumbuhan Sarang Semut, yaitu di atas 600 m dpl. Satu tumbuhan Sarang Semut selalu dihuni oleh satu jenis semut. Tercatat, ada 26 jenis tumbuhan Sarang Semut, tapi yang dipakai untuk pengobatan adalah spesies myrmecodia pendens dan Myrmecodia tuberosa. Jenis ini banyak tumbuh di daerah Wamena, Papua.

Sarang Semut adalah sejenis tumbuhan epifit yang menempel di pohon-pohon besar, yang sejak dari biji berkecambah, batang bagian bawahnya menggelembung dengan sendirinya. Dalam beberapa bulan, di dalam batang terbentuk rongga-rongga yang cukup kompleks mirip sarang semut. Rongga-rongga itu pada akhirnya menarik perhatian semut-semut jenis tertentu ( 3 jenis semut Irydomyrmex ) untuk datang dan membentuk koloni di dalamnya.

Di sinilah timbul simbiosis mutualisme, dimana tumbuhan menyediakan tempat tinggal serta nutrisi bagi koloni semut tersebut dan sebagai imbalannya semut-semut tersebut memberikan perlindungan terhadap hewan pemakan tumbuhan (herbivora) seperti ulat dan juga menyediakan pupuk organik bagi tanaman dalam bentuk debris(limbah) semut.

Penyakit yang dapat disembuhkan

Secara empiris Sarang Semut telah terbukti dapat meyembuhkan beragam penyakit ringan dan berat, seperti :

  1. Kanker dan tumor, baik jinak maupun ganas seperti kanker otak, kanker hidung, kanker payudara, kanker lever, kanker paru-paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat, serta kanker darah (leukemia), kecuali kanker tenggorokan dan rongga mulut.
  2. Gangguan jantung terutama jantung koroner.
  3. Stroke ringan maupun berat.
  4. Ambeien ( wasir )
  5. Benjolan-benjolan pada payudara.
  6. Gangguan fungsi ginjal dan prostate.
  7. Haid dan keputihan.
  8. Memperlancar peredaran darah.
  9. Migren ( sakit kepala sebelah ).
  10. Penyakit paru-paru ( TBC ).
  11. Rematik ( encok ).
  12. Gangguan alergi hidung, mimisen, bersin-bersin.
  13. Sakit maag.
  14. Asam urat.
  15. Sakit tulang/keropos tulang
  16. Pegal-pegal
  17. Nyeri otot
  18. Tukak lambung
  19. Gula darah ( diabetes )
  20. HIV/AIDS
  21. Herpes
  22. Diare
  23. Asma
  24. Katarak

Kecuali itu masih banyak manfaat lain dari Sarang Semut, antara lain :

  1. Melancarkan dan meningkatkan ASI, mempercepat proses pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan, dan memulihkan kewanitaan (sari rapet).
  2. Meningkatkan gairah seksual.
  3. Memulihkan kesegaran dan stamina tubuh.

Kandungan Tumbuhan Sarang Semut

Menurut hasil penelitian para ahli, tumbuhan ajaib ini memiliki kandungan senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tanin. Zat-zat tersebut dibutuhkan tanaman ini untuk menjadi bagian dari sistem pertahanan dirinya terhadap serangan dari luar.

Flavonoid adalah jenis senyawa bahan alam yang merupakan bagian dari senyawa fenolik, yang banyak membentuk pigmen tumbuhan. Bagi tubuh manusia, flavonoid adalah zat yang dibutuhkan untuk diet kesehatan. Tubuh membutuhkan flavonoid sebagai antioksidan yang sangat berguna mencegah kanker. Dengan adanya flavonoid di dalam tubuh, banyak struktur sel terlindungi. Bila dipadukan dengan vitamin C, flavonoid bermanfaat untuk meningkatkan kinerja vitamin C, mencegah keropos tulang, berfungsi sebagai antibiotik dan antiinflamasi.

Flavonoid juga terbukti dapat mengganggu efektivitas mikroorganisme, sehingga dapat dijadikan sebagai antivirus, seperti virus HIV (penyebab penyakit AIDS) dan herpes. Flavonoid juga dapat mencegah dan mengobati asma, katarak, diabetes, encok (rematik), migren, wasir, dan radang jaringan ikat penyangga akar gigi, serta sebagai pencegah dan mengobati kanker.

Karena itu, tumbuhan Sarang Semut memiliki kemampuan untuk mengobati berbagai jenis kanker atau tumor, tuberkulosis, serta encok (rematik) karena tumbuhan ini mengandung flavonoid. Selain itu, tumbuhan Sarang Semut mengandung zat lain, yaitu tanin.

Tanin biasa dipakai untuk menyamak kulit. Tanin juga bisa berfungsi untuk mengobati diare, menghentikan pendarahan, mengobati wasir dan mimisan. Karena mengandung tanin, tumbuhan Sarang Semut terbukti dapat mengobati wasir dan mimisan.

Selain itu, tumbuhan epifit ini juga mengandung antioksidan tokoferol (vitamin E) dan beberapa mineral lain seperti kalsium, natrium, kalium, seng, besi, fosfor dan magnesium. Manfaat kalsium bagi tubuh sangat besar, karena kalsium dapat membantu kinerja jantung, denyut saraf, dan membantu proses pembekuan darah. Zat besi bermanfaat untuk membentuk hemoglobin, mengirim oksigen ke semua bagian tubuh dan memicu produksi enzim. Fosfor berguna untuk menyerap kalsium dan memproduksi tenaga.

Natrium berperan menjaga keseimbangan elektrolit, volume cairan tubuh dan impuls saraf. Kalium adalah zat dibutuhkan untuk membantu ritme kerja jantung, impuls saraf dan keseimbangan asam basa. Keberadaan seng berguna untuk sintesis protein, fungsi seksual, penyimpan insulin, metabolisme karbohidrat dan menyembuhkan luka. Lalu magnesium bermanfaat untuk membuat tulang, hati, dan otot, berfungsi baik.

Februari 26, 2010 Posted by | Tanaman Obat | 1 Komentar

Bertanam Okra

Okra masih belum banyak yang mengenalnya, juga belum banyak yang menanam, maka dari itu harganya masih cukup mahal. Di pasar masih jarang di jumpai, tapi kalau masuk swalayan pasti kita lihat dengan berbagai ukuran. Bentuknya mirip dengan Oyong atau Gambas, tapi Okra agak berlendir dan enak dimakan sebagai sayuran segar. Di Jepang namanya Okura dan biasa dijadikan makanan pelengkap, makanya hanya butuh beberapa Okra saja untuk dipotong-potong dan dicocol dengan kecap dan dimakan bersama nasi hangat. Di Indonesia biasanya Okra dimakan sebagai lalapan, sayur kari, sup, asem-asem, oseng-oseng, gado-gado, campuran mie goreng, campuran Cap Jay.maupun pie isi Okra.

Okra tumbuh baik di dataran tinggi, 600 meter dpl keatas, namun di dataran rendah juga dapat tmbuh dan berbuah, hanya saja umurnya lebih pendek dan produksinya lebih rendah.

Menanam Okra tidak sulit, tanah diolah, diberi pupuk kandang 40 kg per 100 M persegi dan ditambahkan kapur dolomite 20 kg per 100 M persegi agar PH yang diinginkan dapat sesuai. Pupuk kandang bisa diganti dengan NPK sebanyak 25-30 kg.

Okra ditanam melalui biji, langsung dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 5-6 biji setiap lubang dengan jarak tanam 60 x 120 cm. Setelah tumbuh diperjarang hingga tinggal 2-3 batang per lubang, tentunya ditinggalkan yang baik-baik saja.

Pada musim kemarau disiram sesuai kebutuhan tanaman, bisa tiap hari atau seminggu dua kali tergantung kondisi tanah dan tanaman. Pemupukan susulan diperlukan apabila kondisi tanaman memang memerlukannya, jadi tidak mutlak, yang penting penyiangan.

Biasanya umur 2 bulan buahnya sudah mulai bisa dipanen dan dilakukan bisa setiap 2 hari sekali, tergantung kondisi buah, karena kalau terlalu tua kualitasnya menjadi kurang bagus, tapi kalau terlalu muda buahnya masih kecil-kecil, jadi disesuaikan dengan permintaan pasar, biasanya kurang lebih sepanjang 7 cm. Okra yang baru dipanen dan disimpan di tempat sejuk dan kering biasanya dapat bertahan selama seminggu.

Okra yang akan dijadikan benih dibiarkan tua dan kering di pohon, setelah itu dipetik dan dikeluarkan bijinya yang langsung bisa ditanam atau dikeringkan dulu.

Apabila terserang hama bisa disemprot dengan insektisida sesuai dengan petunjuk penggunaan pada botol insektisida. Dan kalau terserang jamur dapat disemprot dengan fungsidida sesuai dengan petunjuk penggunaannya.

Februari 24, 2010 Posted by | Tanaman Sayuran | 2 Komentar

Bertanam asparagus

Tanaman ini asli Eropa dan Asia. Ditemukan tumbuh liar di Eropa, Afrika Barat Laut, Asia ke Timur sampai Iran. Dibudidayakan lebih dari 2000 tahun lalu dan digunakan sebagai makanan dan obat-obatan oleh bangsa Yunani dan Roma. Ada dua jenis rebung Asparagus, yaitu yang berwarna putih dan yang berwarna hijau. Bagian yang dikonsumsi adalah rebung muda. Asparagus penghasil rebung, sebenarnya juga sudah sejak jaman Belanda tumbuh di kawasan dataran tinggi, namun fungsinya untuk dipanen daunnya sebagai tanaman hias. Sebenarnya, Asparagus yang ditanam untuk diambil daunnya, adalah jenis Asparagus setactus yang marambat. Asparagus jenis ini banyak ditanam di teras rumah dan dirambatkan dengan tali, kawat atau kayu. Selain itu masih ada Asparagus densiflorus dan Asparagus umbellatus yang banyak dijadikan elemen taman karena bentuk tajuknya yang tebal dan indah mirip ekor tupai. Juga Asparagus falcatus yang daunnya besar-besar hingga sepintas tidak tampak sebagai Asparagus. Asparagus setaceus ini disebut juga dengan Asparagus officinalis yang merupakan tanaman penghasil rebung. Tanaman Asparagus (Asparagus officinalis), merupakan tanaman tahunan. Asparagus memiliki batang dalam tanah (rizoma), yang akan menumbuhkan rebung. Sementara “batang” yang tampak di luar tanah merupakan tempat tumbuhnya cabang, ranting dan daun. Daun Asparagus berbentuk jarum. Sepintas tanaman Asparagus penghasil rebung ini mirip dengan cemara. Namun tinggi tanaman hanya sekitar 1 m, dengan diameter batang hanya 1 cm. Di Indonesia, Asparagus cocok dibudidayakan pada lahan dengan ketinggian antara 600 sd. 1700 m. dpl. Pembibitan Asparagus dapat dilakukan secara vegetatif dengan kultur jaringan, anakan yang berasal dari tunas maupun setek, serta secara generatif dari biji. Dari ke tiga asal bibit tersebut, bibit yang berasal dari biji lebih baik. Dalam pembibitan dengan biji terdapat 5 tahap, yaitu :

1. Perendaman benih

Asparagus berbuah buni berbentuk bulat dengan diameter 0,5 cm. Warna buah hijau ketika masih muda dan akan berubah menjadi cokelat kehitaman ketika telah tua. Buah masak ditandai dengan warna hitam serta lembeknya kulit buah dengan daging buahnya yang sangat tipis. Biji Asparagus berwarna hitam dengan kulit biji sangat keras. Untuk mempercepat perkecambahan perlu dilakukan perendaman biji dalam air dingin ( suhu 27° C) yang dicampur dengan zat perangsang tumbuh (ZPT), selama 24 – 48 jam. Selama itu air rendaman diganti 2 -3 kali untuk menjaga suhu serta ketersediaan oksigen. Dengan perendaman demikian, perkecambahan benih bisa berlangsung lebih cepat, dengan tingkat keberhasilan lebih tinggi. Biji ynag mengambang pada saat perendaman dibuang. Setelah 24 – 48 jam perendaman, benih ditiriskan.

2. Persemaian

Lahan persemaian dipilih lahan yang berdrainase baik, bukan bekas lahan tanaman Asparagus, tanahnya gembur, subur dan berpasir. Tanah diolah, diberi pupuk dasar dan Furadan 3G untuk menghindari hama. Bedengan dibuat dengan lebar 120 cm, tinggi 20 – 25 cm, lebar parit 40 cm dengan kedalaman 40 cm. Benih disemai dengan jarak 15×10 cm, dengan kedalaman 2,5 cm, setiap 1 lubang ditanam 1 biji. Di atas permukaan tanah ditutup jerami atau sekam kemudian disiram secukupnya. Perkecambahan benih bisa 2-6 minggu tergantung suhu, kelembaban tanah dan kedalaman tanam. Pada suhu di bawah 20o C, perkecambahan berlangsung sangat lambat.

3. Perawatan persemaian

Meliputi pencegahan hama dan penyakit dilakukan seawal mungkin.

4. Pemupukan

Sewaktu masih dipersemaian setiap 20 – 30 hari dilakukan pemupukan susulan urea.

5. Seleksi dan Pencabutan benih

Pemindahan bibit dari pembibitan ke lapangan umur 5-6 bulan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemindahan bibit diantaranya bibit yang akan dipindahkan adalah bibit yang sehat. Bibit yang sudah dicabut harus segera ditanam; dan sebelum penanaman akar dipotong, disisakan 20 cm, dan pucuk tanaman dipangkas hingga tinggi tanaman hanya ± 20 cm.

Pengolahan Tanah di lahan pertanaman

Sebelum penanaman, lahan yang akan ditanami Asparagus dibajak dalam dan merata. Dibuat parit dengan kedalaman 15 – 20 cm untuk tempat tanaman dan jarak antar parit 1,25 – 1,5 m. Pada awal tanam tidak digunakan pupuk kimia, tetapi menggunakan pupuk kandang.

Penanaman

Jarak tanam di lapangan 40 – 50 cm. Penanaman dilakukan pada pagi hari sekitar jam 9 atau pada sore hari sekitar jam 4. Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman Asparagus meliputi :

1. Pembumbunan

Apabila tunas sudah mulai tumbuh, dapat dilakukan pembumbunan. Caranya, kira-kira sebulan setelah tanam, pembumbunan awal dimulai, tidak perlu tinggi-tinggi, tapi sedikit demi sedikit disesuaikan dengan pertumbuhan tanaman. Pembumbunan dilakukan setiap 2 – 4 minggu sekali, sehingga lama kelamaan setelah umur 9 bulan, tempat tanaman yang semula berupa parit, sekarang berubah menjadi guludan, sebaliknya yang semula guludan berubah menjadi parit dan tanaman tingginya sudah mencapai 1 M. Semula dalamnya parit 30 cm, tingginya guludan 30 cm, setelah dibumbun, akar asparagus akan terbenam sedalam 60 cm, ini merupakan ukuran panjangya rebung asparagus yang dipanen. Pada musim hujan, parit diperdalam. Hal ini karena Asparagus tidak menyukai genangan air. Pembumbunan dilakukan sekaligus dengan penyiangan dan pemanenan rebung.

2. Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan setelah induk tanaman membentuk 8 – 10 batang, selebihnya dipangkas. Setelah mendekati masa panen batang yang dipelihara cukup 3 – 5 batang saja, selebihnya dipotong sebagai rebung asparagus.. Pemangkasan juga dilakukan pada cabang dan batang yang terserang hama atau penyakit. Rebung baru bisa dinikmati setelah berumur 8-9 bulan atau 2-3 bulan setelah pemindahan dari pembibitan.

3. Pengairan dan drainase

Dilakukan dengan cara menggenangi parit (di-Leb) setinggi setengah dari tinggi guludan, ditunggu hingga air meresap sampai atas, kemudian sisa air dibuang. Pengairan pada musim kemarau dilakukan tiap 1 minggu sekali.

4. Pemupukan susulan

Pemupukan dilakukan secara top dressing dengan N dan K tinggi, P rendah. Selain pupuk susulan biasa, setiap tahun juga dilakukan pemupukan berkala, yaitu pemupukan berat seperti saat pertama kali tanam. Pada saat tersebut tidak dilakukan panen selama 3 – 4 minggu (fase istirahat) dan dilakukan seleksi induk. Pupuk susulan dilakukan dengan cara membuat parit sepanjang barisan berjarak 20 cm dari tanaman, dalamnya parit 15 cm kemudian pupuk dicampur dan ditutup dengan tanah. Pupuk susulan kimia diberikan setiap bulan, sedangkan pupuk kandang diberikan setiap 3 bulan sekali. Pupuk susulan ke empat kembali lagi seperti pupuk I, dan seterusnya.

5. Pengelolaan hama dan penyakit

Tanaman induk yang mati karena terkena hama atau penyakit dipotong dan diganti dengan cara membesarkan batang yang tumbuh normal. Hama yang sering dijumpai adalah ulat grayak dan ulat tanah yang menyerang selama periode transisi musim kemarau ke musim hujan, sedangkan penyakit yang menyerang dari golongan jamur. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara mekanik selama serangan belum terlalu berat. Aplikasi pestisida dilakukan jika serangan sudah cukup berat. Pestisida yang digunakan adalah pestisida organik (Daun Tembakau).

Panen

Panen dapat dilakukan mulai umur 8-9 bulan atau 2 – 3 bulan setelah pemindahan. Panen dilakukan dengan memotong rebung dan kemudian menimbun kembali sekeliling tanaman dengan tanah/kompos. Cara panen dengan memotong batang muda merupakan cara yang lebih baik, karena cara tersebut tidak merusak sistem perakaran tanaman yang dijadikan indukan. Pemanenan daun Asparagus (juga rebungnya), dilakukan dengan interval 1 sd. 1,5 bulan di kawasan tropis, sementara di kawasan sub tropis antara 1,5 sd. 2 bulan. Biasanya sampai dengan umur 9 bulan rebungnya masih kecil-kecil dan produksinya hanya 10 kg per hektar. Tapi apabila sudah berumur 2,5 – 4 tahun produksi sudah 50 kg per hektar. Jika panen pertama dilakukan pada umur 3 bulan setelah pemindahan, maka penen kedua pada umur 4 bulan dengan interval panen 2 hari sekali, bulan kelima dan seterusnya dapat dipanen setiap hari.

Februari 12, 2010 Posted by | Tanaman Sayuran | 3 Komentar

Bertanam Pare Chu Mi

Pare Chu Mi disebut juga pare Taiwan, buahnya besar berwarna putih kekuningan, kulit tidak rata tapi halus dan rasa pahitnya hampir tidak ada. Berat buahnya bisa mencaopai 1,5 kg per buah, atau tiga sampai empat kali lipat Pare biasa. Bertanam pare tidak sulit, perlu disemai lebih dulu. Cari polybg atau kantong plastic yang dilubangi bagian bawahnya ukuran 20 x 25 cm, isilah dengan campuran antara tanah, kompos dan pasir, dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Masukkan biji pare masing-masing polybag 1 biji, tutup dengan tanah dan disiram setiap hari.

Lahan yang akan ditanami dicangkul dulu, agar gembur, kemudian dibuat bedengan kurang lebih 2,5 x 10 M atau menyesuaikan dengan kondisi lahan. Antara bedengan satu dengan yang lain diberi jarak 75 cm dengan kedalaman 30 Cm. Dalam bedengan dibuat lubang-lubang calon tanaman dengan jarak 250 x 75 Cm dengan ukuran lubang 40 x 40 x 40 Cm.

Setelah lubang dibiarkan kurang lebih 3 hari, lubang diisi dengan pupuk dasar, yang terdiri dari 1 kaleng kompos atau pupuk kandang, 2 sendok makan TSP dan 1 sendok makan ZK.

Bibit yang ditanam, dipilih yang sudah berdaun 3 helai, nampak subur dan sehat,. Bibit dilepas dari plastiknya, dimasukkan dalam lubang tanam kemudian ditimbun tanah secukupnya, lalu disiram sehari 2 kali apabila tidak ada hujan.

Setelah tanaman umur 2-3 minggu perlu dibuat rambatan. Tiang rambatan ditanam dengan jarak 0,5 M di sepanjang bedengan. Antara tiang yang satu dengan tiang lainnya diberi kayu-kayu atau bambu-bambu untuk rambatan. Bambu atau kayu tadi dipasang horizontal dengan jarak 0,25 M.

Pemupukan susulan diberikan setiap 2 minggu sekali setelah tanam, sampai tanaman umur 4 bulan. Pupuk susulan terdiri dari TSP dan ZK dengan ukuran setengah dari pupuk dasar dalam setiap kali memupuk.

Perawatan selanjutnya yang penting adalah penyiangan dan pemangkasan. Penyiangan terutama membersihkan dari tanaman pengganggu, sedangkan pemangkasan dilaksanakan setelah tanaman sepanjang 3 – 4 M. Tunas-tunas yang tumbuh diatas batang sepanjang 3-4 M perlu dipangkas karena kurang produktif. Batang pokok dibiarkan tumbuh lurus ke atas, sedangkan tunas yang tumbuh ke samping diatur dirambatkan ke kiri dan kanan sehingga memenuhi bidang rambatan.

Pada umur 1,5 bulan tanaman sudah mulai berbunga, tidak lama kemudian tumbuh buah muda, saat ini kita mulai mempersiapkan kertas ata plastic untuk membungkus buah agar tidak diserang lalat buah. Pembungkus ini bagian bawah tetap terbuka untuk menjaga peredaran udara supaya tidak busuk.

Hama Pare yang sering mengganggu adalah Ulat dan Kutu daun, dan hama ini bisa ditanggulangi dengan menyeprotkan inesktisida misalnya Diazinon atau lainnya sesuai dengan petunjuk penggunaannya.

Mulai tanaman umur 2,5 bulan buah-buah sudah bisa dipetik sampai kurang lebih umur 6 bulan. Pemetikan dilaksanakan setiap 3-6 hari sekali, jangan sampai tua benar agar enak dijadikan sayur. Biasanya setiap batang dapat menghasilkan 10 kg buah dengan berat 0,5 – 1 kg per buah.

Apabila buah Pare akan dijadikan benih, harus dipertahankan di batang sampai tua benar, warna kulitnya sudah kuning, apabila dibelah biji-bijinya berwana kemerahan, per buah kurang lebih ada 25-45 biji. Biji-biji diambil, diangin-anginkan, dicampur dengan abu dapur kemudian disimpan dalam kaleng atau botol.

Februari 9, 2010 Posted by | Tanaman Sayuran | 2 Komentar

Kumis Kucing ( Orthosiphon aristatus Bl. Miq.)

Kumis kucing merupakan tanaman obat berupa tumbuhan berbatang basah yang tegak. Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia. Spesies kumis kucing yang terdapat di Pulau Jawa adalah O. aristatus, O. thymiflorus, O. petiolaris dan O. tementosus var. glabratus. Klon kumis kucing yang ditanam di Indonesia adalah Klon berbunga putih dan ungu.

Hingga saat ini, sentra penanaman kumis kucing banyak terdapat di Pulau Jawa.

Kumis kucing atau remujung adalah tumbuhan semak yang bisa mencapai tinggi 1,5 m. Batangnya bersegi empat, berbulu pendek atau gundul. Daunnya berbentuk lonjong, tepinya bergerigi. Bunganya berupa tandan yang keluar di ujung cabang berwarna ungu pucat atau putih. Benang sarinya lebih panjang daripada tabung bunga.

Nama local : Tanaman ini dikenal dengan berbagai istilah seperti: kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koneng (Madura).

Manfaat :

Daun kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai bahan obat-obatan. Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk mengobati rematik.

Masyarakat menggunakan kumis kucing sebagai obat tradisional untuk penyembuhan batuk, encok, masuk angin dan sembelit.

Kumis kucing bersifat anti radang dan memperlancar air seni. Kandungan ortosifonin dan garam kalium (terutama pada daunnya), merupakan komponen utama yang membantu larutnya asam urat, fosfat, dan oksalat dalam tubuh manusia, terutama daIam kandung kemih, empedu, maupun ginjal sehingga dapat mencegah terjadinya endapan batu ginjal. Kandungan saponin dan tanin pada daun itu juga bisa mengobati keputihan.

Penyakit yang dapat diobati :

  1. Nyeri buang air seni
  2. Air kencing mengandung zat putih telur
  3. Batu ginjal
  4. Rematik
  5. Sakit pinggang
  6. Radang ginjal
  7. Masuk angina
  8. Demam
  9. Kencing manis

Cara penggunaan :

Air Kencing Mengandung Zat Putih Telur

Daun Kumis Kucing segar 1 genggam, Air mendidih 200 ml. Diseduh.Diminum seperti minum air teh.

Batu Ginjal

Untuk menghancurkan batu di dalam batu ginjal yang paling baik menggunakan tanaman Keji beling. Namun, apabila batunya sudah keluar penggunaan obat tersebut harus dihentikan. Untuk pencegahan dapat diminum ramuan sebagai benikut.

Herba Kumis Kucing 6 gram, Henba Meniran 7 pohon, Air 110 ml. Dibuat infus. Diminum 2 kali sehari, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 14 hari.

Kencing Manis

Daun Kumis kucing 20 helai, Daun Sambiloto 20 helai, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari; 100 ml.

Sakit Pinggang

Daun Kumis kucing segar 1 genggam, Kulit batang Pepaya seluas 4 cm2, Air 110 ml. Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.

Catatan
Penggunaannya dianjurkan bensama-sama dengan daun Meniran.

Bertanam kumis kucing tidaklah sulit tumbuh dengan baik di dataran rendah mulai 0 s/d 1000 m dpl., umumnya ditanam melalui stek karena mudah dilaksanakan.

Stek diambil dari batang yang tua dan dipotong sepanjang 20 cm dengan 2 – 4 ruas. Disemaikan dulu dalam polybag dan ditarus di tempat yang teduh dan disiram tiap hari. Biasanya pada umur 10 hari stek mulai berakar dan bertunas dan umur 2 minggu tanaman sudah siap ditanam dilapangan.

Tanah untuk pertanaman dipersiapkan sebelumnya dengan cara mencangkul sedalam 50 cm dan diberi pupuk kandang sebanyak 0,5 – 1 Kg per lubang tanam. Jarak tanam dilapangan berkisar antara 40 X 40 cm hingga 60 X 60 cm. Satu lubang tanam dapat ditanami 1 – 6 stek. Waktu penanaman sebaiknya pada awal musim penghujan.

Penyiangan dilakukan tergantung keadaan gulma yang tumbuh atau pada saat akan dilakukan pemupukan.

Sebagai pupuk dasar,  selain pupuk kandang dianjurakn diberikan pupuk SP-36 dan pupuk KCL dengan dosis yang dianjurkan masing-masing 200 Kg/Ha SP-36 dan 100 Kg/Ha KCl, sedangkan pupuk Urea yang dianjurkan adalah 100 Kg/Ha diberikan sebulan setelah tanam.

Setelah tanaman cukup tingginya dilakukan pemangkasan, kurang lebih 4 – 6 minggu setelah tanam, biasanya ditandai dengan kuncup mekar, untuk menjaga mutu daun maka bunga-bunga harus segera dipotong.

Pemetikan/panen yang terbaik bila umur tanaman sudah mencapai 10 minggu. Cara memetiknya dengan 4 – 6 helai daun paling atas beserta batangnya di petik, daun dibawahnya tidak dipetik karena masuk daun tua dan menghasilkan produk yang kurang baik.Dari kebun yang kesuburannya sedang sampai baik akan diperoleh hasil 1.000 – 1.500 Kg/Ha daun kering/th.

Daun yang dipetik harus segera dikeringkan, biasanya dengan panas matahari (merupakan cara konvensional), atau cara pengeringan yang baik dengan panas buatan (oven). Tempat pengeringan dibuat dari papan jangan dari logam, pada papan seluas 1 m2 dapat dihamparkan 1,5 Kg daun basah. Pengeringan dianggap cukup bila daun sudah rangup tetapi tidak mudah rapuh.

Daun yang telah kering harus segera dipaking dengan cara di bungkus rapat dengan bahan kedap udara agar tidak menghisap uap air. Biasanya penyusutan dari daun basah menjadi daun kering dengan perbandingan 5 : 1.

Standar kualitas kumis kucing adalah :

  • Warna : daun hijau jernih dan tangkai ungu.
  • Bau : harum
  • Rasa : agak pahit
  • Kadar air : max 13%
  • Kotoran : max 2%
  • Abu : 10%
  • Kadar air ekstrak :minimum 30 %
  • Tidak mengandung serangga dan cendawan.

Januari 30, 2010 Posted by | Tanaman Obat | Tinggalkan komentar

Bertanam Durian (Durio zibethinus Murr)

Durian termasuk dalam familia Bombaceae. Berasal dari daerah tropis di Asia (Malaysia) kemudian menyebar ke Asia Tenggara dan berbagai belahan dunia. Pada musim buah durian, berbagai varietas dan tipe diperdagangkan diberbagai pasar dalam negeri. Sentra produksi durian di Indonesia adalah Sumatera Utara, Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat. Varietas durian yang direkomendasi untuk dibudidayakan adalah Sunan, Sukun, Petruk, Sitokong, Mas, Kane, Matahari dan Hepe.

Tanaman durian tumbuh baik di daerah dengan ketinggian < 800 meter diatas permukaan laut (m dpl), dan masih dapat tumbuh pada ketinggian 1.000 m dpl, tetapi produktivitasnya sangat rendah. Membutuhkan iklim basah dengan curah hujan 1.500 – 2.500 mm/tahun dan merata sepanjang tahun. Waktu pembungaan dan pembuahan dibutuhkan bulan kering selama 3 bulan dengan curah hujan < 60 mm/bulan dengan suhu udara 28 – 29 0C.

Durian membutuhkan lahan yang tanahnya gembur, subur dan bersolum cukup dalam, serta tanah lapisan bawah tidak berlapis liat yang bersifat kedap air sampai kedalaman 3 meter.

Lubang tanam dibuat berukuran 100 x 100 x 100 cm dengan jarak antar lubang 10-14 m x 10-14 m. Saat pembuatan lubang tanam, tanah galian dibagi dua. Tanah galian bagian atas dikumpulkan sebelah kiri dan bagian bawah disebelah kanan lubang, setelah itu didiamkan selama 2 minggu. Sebelum tanah galian dimasukkan kembali, lapisan atas dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 35 kg dan 1 kg pupuk posfat perlubang. Lubang tanam ditutup selama 15 hari, setelah itu digali dengan ukuran sebesar polybag benih. Untuk menghindari gangguan hama, tanah galian dapat dicampur dengan insektisida Furadan 3 G.

Perbanyakan Tanaman

1. Perbanyakan dengan okulasi/penempelan.

Sebagai entres dipilih tunas yang mempunyai mata-mata yang besar dan sehat dari cabang berumur kira-kira satu tahun. Pengambilan mata tempel dilakukan dengan membuat irisan agak lengkung horizontal diatas mata sepanjang 1 cm dan pada kedua ujung irisan tersebut dibuat irisan vertikal kebawah sepanjang kira-kira 2,5 cm, lalu dikelupas hingga diperoleh kulit dengan satu mata yang baik dalam bentuk segi empat berukuran 1 x 2,5 cm. Pada batang bawah dikupas kulit kayunya sesuai bentuk dan ukuran mata tempel. Kemudian mata tempel segera ditempelkan. Selanjutnya tempat tempelan dibalut dengan pita plastik dan bagian mata tidak tertutup.

2. Penyambungan/grafting

Batang bawah dipotong sekitar 10 cm dari pangkal batang dan pada bagian atas dibuat keratan berbentuk huruf V sepanjang 2-3 cm. Selanjutnya dipotong batang atas sepanjang 8-10 cm yang memiliki minimal 2 mata tunas. Pangkal tunas dibuat runcing, agar bisa masuk keujung batang bawah yang berbentuk V. Setelah disisipkan ke batang bawah, ikat sambungan tersebut dengan tali plastik. Calon benih ini kemudian diberi sungkup plastik, yang sebelumnya disiram dahulu. Sekitar 21 hari kemudian sungkup dibuka.

3. Perbanyakan cepat dengan cara okulasi hijau

Bahan : – batang bawah – batang atas – sekam – pupuk kandang – tanah dengan perbandingan 1 : 1 : 1 – polybag ukuran 20 x 30 cm

Alat : – Pisau okulasi dan gunting

Pedoman Teknis :

1. Persiapan Media – Tanah dicampur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 – Masukan media ke dalam polybag

2. Persiapan batang bawah – Ambil biji durian, dari buah yang sudah masak – pilih biji-biji yang sehat, bernas dan seragam – Semaikan ke dalam polybag – Tempatkan di bawah naungan – Pelihara batang bawah dengan melakukan penyiangan, penyiraman dan pengendalian hama dan penyakit.

3. Persiapan batang atas – 7 s/d 10 hari sebelum pelaksanaan okulasi, rompes daun-daun sepanjang 25 cm dari pucuk, untuk merangsang mata tunas.

4. Pelaksanaan Okulasi – Siapkan batang bawah – Pada ketinggian lebih kurang 5 cm dari batas hypocotil, dibuat jendela untuk, tempat menempelkan tunas

5. Penanaman – Bibit dapat ditanam, sekitar 4-5 bulan setelah diokulasi – Buat lubang tanam ukuran 60 x 60 x 60 cm – Berikan pupuk kandang sebanyak 20 kg dan campurkan dengan tanah bagian atasnya – Berikan naungan secukupnya – Lakukan penyiraman 1 x sehari sampai bibit stabil – Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi tanah.

Kiat Memilih Buah Durian

Sering kali kita kecewa ketika membuka buah durian, ternyata isinya tidak mulus alias busuk, rasanya asam, tawar, isinya mengkal (tidak lunak) atau pun terlalu lunak.

Agar terhindar dari kekecewaan tersebut ada baiknya sebelum membeli durian kita mengetahui kiat memilih durian yang tepat.

Secara logika bentuk buah durian yang bulat akan memiliki ruang yang cukup atau berisi banyak dibandingkan dengan isi buah durian yang berbentuk gepeng. Namun pecinta sejati buah ini akan memilih durian yang berbentuk unik, bukan durian yang berbentuk bulat bagus. Kenapa? Karena buah yang memiliki bentuk unik dan tidak bulat, isinya tebal, manis, dan bijinya kurus. Kata mereka, kualitas isi lebih utama dari bentuk luarnya.

Pilihlah durian yang memiliki duri yang jarang, besar dan agak tumpul karena isinya bagus, dagingnya kering dan manis.

Pastikan kulit luarnya tidak cacat. Jika ada cacat pada kulitnya (misalnya busuk, ada lubang ulat), isi dalamnya pasti busuk, bisa-bisa semua isinya tidak dapat dinikmati. Dan jangan memilih buah yang kulitnya sudah retak atau pecah pada ujungnya. Retak atau pecahnya kulit durian akan membuat isi di dalamnya bercampur dengan udara bebas sehingga rasa buah tersebut menjadi asam atau tawar.

Durian yang matang akan mengeluarkan aroma yang kuat, dan harum. Untuk itu sebelum membelinya cobalah sedikit merapatkan hidung anda pada durian. Tangkaplah sebagian aroma yang telah menguap dari durian dengan menggunakan hidung yang sehat. Kalau kurang berbau, artinya durian tersebut tidak sempurna matangnya. Dicurigai buah tersebut matang tidak secara alami melainkan telah dikarbit atau diperam. Buah yang seperti ini tidak lagi segar dan rasanya kurang nikmat. Namun demikian perlu diingat bahwa bau saja, sekarang tidak menjamin. Banyak penjual durian yang curang. Mereka menuang essence durian pada durian yang mereka jual, maka dari itu sebaiknya anda harus bias membedakan aroma durian yang asli dengan essence durian.

Cobalah untuk mengangkat dan menggoncangkan buah durian perlahan-lahan. Setelah yakin anda bisa melakukannya, cobalah menggoncangkan sedikit agak keras. Jika anda merasakan getaran kecil, itu artinya isi buah tersebut kering dan matang, karena isi yang kering akan terpisah dari dinding kulit dalam. Sedangkan isi yang lembab atau terlalu lunak akan melekat.

Kalau anda masih merasa takut melakukan cara di atas tadi, ada cara lain yang mudah untuk mendeteksi apakah daging durian tersebut kering dan matang. Caranya anda cukup memukul-mukul buahnya dengan gagang pisau atau alat lainnya, pastikan bunyinya seperti ‘bug…bug….bug…. terasa mantap,’

Cari durian yang tangkainya putus alami. Kalau durian yang tangkainya dipangkas golok, ada kemungkinan diambil saat belum matang.

Jika semua ilmu di atas sudah dipraktekkan, tapi tetap saja anda mendapatkan durian yang isinya jelek, yakinlah itu tandanya anda belum beruntung. Tapi jangan cepat menyerah dulu, dengan kesabaran dan ketekunan mudah-mudahan anda akan mendapatkan durian yang baik.

Januari 26, 2010 Posted by | Buah-Buahan | Tinggalkan komentar